Rabu, 09 September 2020

JOURNAL 1 "THEORY Of BEHAVIORISM"

 


Children hugging their teacher Free Photo

        Source: https://www.freepik.com/


            Teori belajar behaviorism merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respon. Menurut teori behaviorism guru memiliki kemampuan mengelola hubungan stimulus respon dalam situasi pembelajaran. Guru sebagai pemberi stimulus dan siswa sebagai pemberi respon. Ada 3 tokoh behavioristik, yaitu:

  1.        Edward Lee Thorndike (1874-1949), Edward melakukan eksperimen memasukkan kucing lapar ke dalam sangkar. Dari eksperimen tersebut diketahui bahwa supaya tercapai hubungan antara stimulus dan respon perlu adanya kemampuan untuk memilih respon yang tepat serta melalui usaha-usaha atau percobaan-percobaan (trials) dan kegagalan-kegagalan (errors) terlebih dahulu. Bentuk paling dasar dari belajar adalah trials and errors learning atau selecting and connecting learning.
  2.       Burrhus Frederic Skinner (1904- 1990), Skinner melakukan eksperimen memasukkan tikus lapar ke dalam skinner box yang sudah dilengkapi berbagai peralatan. Berdasarkan eksperimennya Skinner menyatakan unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Penguatan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.
  3.       Ivan Petrovich Pavlov (1849- 1936), Pavlov mengamati jika ada sepotong daging diletakkan di dekat mulut anjing maka air liur anjing akan keluar. Kalau daging bisa menimbulkan air liur pada anjing tanpa latihan tidak demikian yang terjadi pada stimulus yang lain misalnya bel. Menurut eksperimen Pavlov jika stimulus netral (bel) dipasangkan dengan daging (unconditioning stimulus) dan dilakukan secara berulang-ulang maka stimulus netral berubah menjadi stimulus yang terkondisikan dan memiliki kekuatan yang sama untuk mengarahkan respon anjing seperti ketika ia melihat daging. Proses ini dinamakan clasical conditioning.

            Dengan adanya teori behaviorism ini ditemukan cara mengajar bagi seorang guru. Selain itu, teori ini merupakan suatu perubahan yang dialami suatu individu sebagai bentuk perubahan tingkah laku akibat adanya stimulus dan respon. Oleh karena itu, dengan teori ini ketika saya menjadi seorang guru saya akan menerapkan beberapa teori dengan baik untuk mengajar dan mendidik siswa saya. Misalnya membiasakan siswa untuk berperilaku baik, memberikan arahan yang baik kepada siswa, tidak memberikan hukuman yang berat kepada siswa yang melakukan kesalahan, tidak memberikan siswa tugas yang berlebihan, dll.

             Melihat manfaat yang didapat dari teori behaviorism, apakah seorang guru wajib menerapkan teori tersebut kepada siswanya?

            Yang ingin saya ketahui lebih lanjut adalah apakah teori tersebut masih relevan untuk digunakan pada masa sekarang?  Melihat kini  banyak siswa yang sulit diberi dorongan & motivasi untuk belajar dan cenderung mengikuti kemauannya sendiri. Sedangkan  menurut teori ini seorang guru memiliki kemampuan mengelola hubungan stimulus respon dalam situasi pembelajaran. Selain itu jika dilihat dari kurikulum, pada masa sekarang telah menggunakan kurikulum K-13 yang sangat bertolak belakang dengan teori behaviorism. Dimana dalam kurikulum K-13 siswa diminta aktif dalam proses pembelajaran sedangkan pada teori behaviourism siswa lebih cenderung pasif dan gurulah yang aktif. 


Thank you for reading my first journal. I hope you like it. Stay safe and healty.

Regards,

Salma Aprilia Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MIND MAP - 21st CENTURY SKILL'S